- Back to Home »
- Sistem Pressurization pada Pesawat Boeing 737
Posted by : Unknown
Sabtu, 29 November 2014
Tujuan sistem Pressurization
Menciptakan
keadaan “Safe and Comfortable” atau Aman dan Nyaman pada semua ketinggian
pesawat. Pengoperasiannya yaitu air conditioning menyuplai udara kedalam sistem
dikontrol oleh pressurization sistem menggunakan aliran udara dari fuselage
melalui outflow valve. Pressurization harus bisa mengondisikan tekanan kabin
pada saat pesawat di ketinggian tertentu sama dengan ketinggian di Sea Level.
PRESSURIZATION FUNDAMENTALS
1. Flight Profil
Profil penerbangan dan ketinggian cabin berlawanan waktunya
dari take off,cruise,sampai landing. Ketinggian pesawat digambarkan dengan
garis titik-titik dan cabin altitude digambarkan dengan garis tebal.
Pesawat memulai penerbangannya dari bandara,ascends,dan
descends sampai landing di bandara.
Cabin altitude dimulai sejak take off. Saat pesawat
naik,ambient pressure berkurang,ketinggian bertambah,tekanan berkurang. Tekanan
dalam pesawat (cabin altitude) juga naik tapi lebih awal dari kenaikan
ketinggian. Pressurization system membatasi perbedaan tekanan antara cabin dan
ambient.
Ketinggian diatas sea level menentukan pengukuran takanan
pada ambient pressure. Untuk contoh, pada 30.000 feet diatas sea level ambient
pressure mencapai 4,36 psi. Cabin altitude dapat diukur dengan menambahkan
ambient pressure dengan 7,80 psid.
Ambient Pressure 4,36
psi pada 30.000 feet
Pressure Differential 7,80
psi
12,16 psi
Mengacu dengan bagan menggambarkan ambient pressure dengan
altitude. Tekanan atmosphere 12,16 psi merespon pada ketinggian 5.150 feet
diatas sea level. Cabin altitude mencapai 5.150 feet.
Cabin pressure satuannya ditetapkan ”psi” dan indikasi
perbedaan tekanan psi,diantara dalam dan luar pesawat. Beberapa banyak sistem
untuk mengukur tekanan dan ”psi” hanya salah satu. Sistem pesawat mengukur
tekanan dalam inchi yang diukur dengan air raksa dan milibars. Indikasi yang
dilihat pada altimeter 29,92 (inhg) dan 1013 milibars. Tapi kedua-duanya
ditetapkan 14,7 psi pengukuran atmosphere bumi pada sea level.
2. Kemampuan
Structure Pesawat
Pressurization system dan struktur body didisain untuk
nominal pengoprasian pada tekanan di cabin 7,8 psid dengan batas maksimal 7,9
psid.
3. Dual
Differensial Pressure (AP) Control System
Dual AP system controls cabin 7,5 psid untuk ketinggian
kurang dari 28.000 feet dan 7,8 psid untuk ketinggian diatas 28.000 feet.
Ketinggian
IDENTIFIKASI PRESSURIZATION SYSTEM
1. Identifikasi
Sistem
Pressurization system dibagi kedalam sistem control dan
back-up (perlindungan keamanan) sistem.
2. pressurization
control system
Dimaksudkan untuk pengontrol outlow valves untuk
mempertahankan tekanan cabin yang diinginkan.
Terdiri dari control panel,controller,aft outlow valve, dan
forward outlow valve.
4 mode pengoprasian :
AUTO - pengoprasian mode normal. Semua pengaturan
bisa dibuat sebelum taxi, dan sistem pengoprasiannya otomatis.
STANDBY - Pengganti dari auto mode. Pengaturan
ketinggian cabin yang diinginkan diatur untuk semua pengoprasian.
MANUAL AC - outlow
valve dikendalikan oleh tombol panel P5. membutuhkan pemantauan dari penunjuk
panel dari cabin pressure.
MANUAL DC - sama
seperti manual AC.
3. Back-up
Control System
Pengaman relief valves mencegah perbedaan penambahan tekanan
diatas 8,65 psi. Beroprasi secara pneumatic dan secara komplit bebas dari
pengontrol sistem pressurization.
Negative relief valve mencegah perbedaan tekanan lebih dari 1
psi.
Cabin altitude warning system memberikan peringatan ketika
ketinggian cabin mencapai 10.000 feet.
LOKASI KOMPONEN PRESSURIZATION SYSTEM
1. Pessurization
Control System
Control panel dan monitoring instrument berlokasi pada panel
P5.
Pengontrol tekanan dipasang pada E1-1 rack pada E dan E
compartment.
Aft outlow valve dipasang pada kulit fuselage di sisi kanan
belakang dari dinding belakangnya bagian belakang cargo.
Bagian depan outlow valve dipasang pada kulit fuselage bagian
kiri sisi depan, di E dan E compartment.
2. backup
control system
2 safety reliev dipasang pada kulit fuselage bagian
belakang,di bagian belakang cargo,dipasang satu-satu pada masing-masing sisi
aft outlow valve.
Negative relief valves dipasang pada kulit fuselage bagian
kanan belakang cargo compartment.
Cabin altitude warning horn berada pada control stand.
Cabin pressure switch berlokasi di dinding atas pada nose
bagian bawah.
KEGUNAAN COMPONENT PRESSURIZE SYSTEM
PANEL PENGONTROL TEKANAN
1. Lokasi
Panel control terletak di bagian bawah samping kanan dari p –
5 panel.
2. Fungsi
Control pada panel dapat untuk memilih dan memberikan sinyal
yg tepat kepada controller.
Panel terbagi dalam 4 bagian.
Satu untuk milih yg lain adalah untuk auto,stand by,dan cara
pengoperasian
manual.
3. Cara
Pemilihan dan Pengoperasian Bagian Kondisi
A. Mode Selector
Switch
Switch type rotary dengan macam-macam posisi untuk
pengoperasian dan untuk checking Auto Fail Circuits.
B. Kondisi
Pengoperasian
FLT/GRD switch ada 2 posisi toggle switch yang digunakan
untuk pengatur ground pressurized dan ground unpressurized dalam Auto dan
Stanby Modes.
4. Bagian Auto
Mode
A. FLT ALT
Readout dan Control
Ketetapannya adalah dari 0 sampai 40.000 feet dalam setiap
naik 100 kaki. Tekan dan putar untuk memilih readout yang tepat. Set ketinggian
diset pada FLT ALT readout menggerakan. Cabin dual AP module untuk mengontrol
selisih tekanan cabin sampai 7,5 psi. Ketika ketinggian 28.000 feet atau lebih
tinggi.
B. LAND ALT
Readout dan Kontrol
Readout mampu untuk mengatur dari -900 feet ( ke bawah sea
level ) sampai 13,990 feet. Ketika ketinggian ke bawah sea level diset, knob
besar large mengatur sinyal pada 1.000 foot. Ketika ketinggian di atas sea
level large knob merubah readout setiap ketinggian 1.000 foot. Knob kecil
merubah readout setiap ketinggian 10 foot.
AUTO MODE CONTROL – BASIC
1. TUJUAN
Memberi sebuah cara pada pengontrol otomatis cabin pressure
untuk seluruh penerbangan dari pengaturan asal pada awal penerbangan.
2. Pengaturan
Penerbangan
a. Sebelum terbang,
berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan pada control panel :
Pili AUTO. Ini akan menggerakan auto mode circuit control
memberi tanda ke AC actuator.
b. Atur altitude
yang mana pada ketinggian pesawat akan terbang pada FLT ALT readout. Pengontrol
menggunakan data ini untuk memperhitungkan tahap ascent. Untuk cabin pressure
terhadap flight altitude dan untuk menyatakan tekanan cabin pressure.
c. Atur tempat
yang dituju pesawat pada LAND ALT readout. Pengontrol menggunakan data ini
untuk memperhitungkan tahap descent. Terhadap cabin pressure saat pesawat ini
mulai turun dari flight altitude.
AUTO MODE FLIGHT PROFIL
Pengoprasian
Intial taxi and takeoff
Sebelum terbang, outflow valve terbuka penuh. Ketinggian
cabin dan ketinggian pesawat sama pada bidang.
Yang terdahulu untuk start of flight,pengatur conrol panel :
Pilih AUTO mode.
Flight altitude di FLT ALT readout
Ketinggian pada airport tertentu dari LAND ALT readout.
Saklar FLT/GRD diposisi GRD.
Setelah semua pintu tertutup saklar FLT/GRD berada diposisi
FLT. Outflow valve terdorong tertutup sebelah seperti sinyal pengontrol cabin
pressure kira-kira 189 feet. Pesawat seperti keluar taxi dan take off. Pengaruh
cabin pada 189 feet dengan outflow valve hampir positif tertutup seperti rotasi
pesawat. Outflow valve tertutup udara terkumpul pada katup tidak akan terjadi
sebuah penurunan tekanan ( sebuah kenaikan tajam di dalam cabin pressure )
seperti pesawat pergi meninggalkan ground. Sinyal pemancaran di darat
pengontrol pesawat adalah di dalam penerbangan. Pengontrol saklar bergerak
otomatis pada pengaruh daftar.
ASCENT
Tahap ini adalah dasar pada peraturan pesawat dari bidang
elevation untuk FLT ALT pesawat. Pada waktu sama ketinggian cabin berubah
proposional untuk ketinggian pesawat 189 feet. Untuk sebuah cabin pressure 7,8
psi lebih tidak terarah ( asumsi ketinggian penerbangan tekanan cabin bertahan
pada ketinggian yang sama )
CRUISE
Ketika pesawat mencapai ketinggian penerbangannya,pengontrol
berubah dari tahap ascent menjadi tahap isobaric (cruise). Tahap isobaric
adalah sebuah “tekanan tetap” tahap ini terdasar pada tekanan cabin menjadi 7,5
psid pada 28.000 feet atau 7,8 psid pada 28.000 feet atau lebih. Pengubahan
sebenarnya dari tahap ascent ke isobaric selesai ketika tekanan sekitar 0,25
psi tekanan udara lebih standard terhadap pesawat FLT ALT. Tekanan cabin tidak
akan berubah sampai pengontrol merasa bahwa tekanan telah mencapai 7,9 psid.
Pada titik tekanan,enam pengontrol outflow valve mengirim sinyal untuk menjaga
selisih tekanan 7,9 psi. Saat pesawat kembali ke FLT ALT set, maka controlel
mengembalikan cabin altitude ke posisi semula.
DIAGRAM BLOK AUTO MODE
1. Normal
Operation – Diagram Blok
Ada 5 perbedaan tahap cabin pressure yang digunakan pada
sebuah normal flight. Ini semua digerakan dalam controller dan dikirim ke
outflow valve sebagai sinyal untuk dimodulasikan untuk mengontrol cabin
pressure.
Semua sinyal tersebut melewati melalui rate limiter circuit
pada controller. Batasan untuk semua perubahan cabin altitude :
Maximum
cabin ascent rate – 500 feet/minute
Maximum
cabin descent rate – 350 feet/minute
Sinyal yang keluar dari rate limiter adalah cabin pressure
yang diinginkan dan dibandingkan pada summing point dengan cabin pressure
sebenarnya dari pressure transducer. Jika ada perbedaan diantara dua
sinyal,perbedaan tersebut dikirim ke amplifier untuk mengoprasikan AC actuator
pada outflow valve.
2. Ground
pressurized
Tahap ini digunakan saat pesawat ada di ground dan
unpressurized. Ground sensing relay berada di posisi on-ground. FLT/GRD switch
dan relay ada diposisi GRD. Controller mengirim sinyal bias agar agar cabin
altitude menjadi kira-kira 1000 feet diatas bidang kenaikan. Outflow valve
posisinya terbuka penuh untuk berusaha mencapai cabin altitude 1000 feet diatas
bidang ketinggian.
3. Ground
Pressurized
Tahap ini digunakan ketika pesawat ada di ground dan
pre-pressurized sebelum take off atau sesudah landing. FLT/GRD switch
diposisikan pada FLT posisi. Controller mengirim sinyal agar cabin altitude
menjadi kira-kira 189 feet di bawah runway. Outflow valve posisinya separuh
tertutup, pressurizing cabin pada 189 feet di bawah runway elevation.
4. ASCENT
Tahap ini digunakan untuk mengontrol tekanan cabin saat
pesawat sedang climbing dari take off menuju cruise altitude. Pada saat take
off ground sensing relay ubah ke in-flight position. Ketika FLT ALT input
dibuat,tahap ascent di program pada fungsi generator; dual AP modul menetapkan
selisih cabin pressure yang diinginkan 7,5 atau 7,8 psi. tahap ini memerlukan
desired cabin pressure untuk tiap-tiap ambient pressure dari kenaikan take off
terhadap FLT ALT set. Seperti perubahan ambient pressure,tekanan cabin yang
diinginkan ini dikirim melalui AP limiter dan rate limiter untuk dibandingkan
dengan actual cabin pressure. Sinyal yang salah dikirim ke outflow valve untuk
dimodulasikan kearah tertutup untuk menghasilkan tekanan cabin yang diinginkan.
5. Cruise –
Isobaric
Saat ambient pressure 0,25 psi diatas FLT ALT set,switch
berubah dari posisi ASCENT ke CRUISE. Controller telah memperhitungkan
ketinggian cabin berdasarkan ambient pressure pada FLT ALT set dan selisih
tekanan cabin.
Selama cruise,isobaric control hanya menggunakan sinyal FLT
ALT set untuk mempertahankan tekanan cabin yang constant.
Bagaimanapun,sinyal cabin pressure yang diinginkan melewati
sirkuit pembatas maximum selisih tekanan. Sirkuit ini membatasi maximum selisih
tekanan cabin sampai 7,9 psi.
Sekali switch berubah ke CRUISE,tidak dapat kembali lagi ke
ASCENT sampai pesawat mendarat. Jika pesawat naik diatas FLT ALT set melampaui
maximum selisih tekanan,cabin altitude naik untuk menjaga maximum selisih
tekanan.
6. Descent
Tahap ini untuk semua penurunan diatas 0,25 psi dari FLT ALT
set. Selama pesawat melampaui 0,25 psi diatas titik tekanan FLT ALT,switch
berubah ke DESCENT. Generator mencatat ambient pressure dan LAND ALT set.
Generator memperhitungkan dan memprogram tahap descent. Tahap cabin pressure
bermulai pada ketinggian cabin yang demikian dan berakhir kira-kira 300 feet
(0,15 psi) dibawah LAND ALT set. Pada saat touch down,ketinggian cabin akan
menjadi kira-kira 300 feet kebawah runway.
7. Ground
Pressurized
Saat touchdown,ground sensing relay berubah dari in-flight ke
posisi on-ground. Ini merubah tahap descent dari control dan controller
menggunakan tahap ground pressurized. Sinyal groundpressurized ke ketinggian
cabin kira-kira 189 feet kebawah runway.
8. Ground
Unpressurized
FLT/GRD switch diposisikan ke GRD. Controller menandakan
terhadap ketinggian cabin kira-kira 1000 feet diatas kenaikan. Outflow valve
terbuka penuh.
WA +62 811-102-747 - Harga Charter Pesawat Kargo
BalasHapus