- Back to Home »
- Inspeksi Pesawat Udara (Aircraft Inspection)
Inspection adalah pengamatan secara kasat mata (visual ) dan pemeriksaan menggunakan manual yaitu menggunakan buku pedoman perawatan pesawat udara (aircraft maintenance manual book), untuk memastikan kondisi sebuah pesawat udara beserta komponen-komponennya.
Inspeksi pesawat dapat berkisar mulai dari pemeriksaan sederhana sekitar pesawat sampai pemeriksaan secara rinci yang membutuhkan pembongkaran secara menyeluruh dan penggunaan alat bantu pemeriksaan yang kompleks. Sebuah sistem inspeksi terdiri dari beberapa proses, termasuk laporan yang dibuat oleh mekanik atau pilot atau awak yang menerbangkan pesawat udara dan inspeksi reguler pesawat udara. Suatu sistem inspeksi dirancang untuk mempertahankan pesawat dalam kondisi terbaik. Inspeksi menyeluruh dan berulang harus dipertimbangkan sebagai tulang punggung dari program pemeliharaan yang baik. Inspeksi yang tidak terjadwal dan serampangan akan mengakibatkan kerusakan secara perlahan pada pesawat udara. Waktu yang dihabiskan dalam memperbaiki sebuah pesawat yang sering salah dalam penggunaan dan perawatannya total lebih lama dari pada waktu dibutuhkan untuk merawat pesawat yang selalu menjalani inspeksi dan pemeliharaan secara rutin.
Telah terbukti bahwa jika inspeksi dan pemeliharaan preventif dilakukan secara teratur dan terjadwal dapat menjamin kelaikan udara. Kegagalan operasi dan kerusakan peralatan akan bisa berkurang jika pemakaian secara berlebihan atau cacat minor dideteksi dan dikoreksi lebih awal. Pentingnya inspeksi dan penggunaan yang tepat dari catatan tentang inspeksi tersebut tidak bisa terlalu ditekankan.
Inspeksi airframe dan mesin dimulai dari inspeksi preflight sampai inspeksi secara rinci. Waktu interval dan periode pemeriksaan bervariasi sesuai dengan model pesawat yang digunakan dan jenis operasi yang dilakukan. Instruksi pabrik mengenai badan dan mesin pesawat harus dikonsultasikan saat membuat jadwal interval inspeksi.
Pesawat udara dapat diperiksa menggunakan jam terbang sebagai dasar untuk penjadwalan, atau menggunakan sistem inspeksi kalender. Di bawah sistem inspeksi kalender, pemeriksaan yang sesuai dapat dilakukan sesuai jumlah minggu dalam kalender. Pemeriksaan sistem kalender adalah sistem yang efisien menurut sudut pandang manajemen perawatan. Jadwal penggantian komponen dengan ketentuan batas jam operasi biasanya dilakukan selama inspeksi kalender jatuh mendekati batas jam operasi tersebut. Dalam beberapa kasus, batas jam terbang ditentukan untuk membatasi jumlah jam terbang selama interval kalender.
Pesawat yang beroperasi di bawah sistem jam terbang akan diperiksa ketika jumlah jam terbang tertentu sudah tercapai. Komponen yang dioperasikan dengan ketentuan batas jam terbang biasanya akan diganti setelah inspeksi kalender jatuh mendekati batas jam operasi tersebut.
Teknik / Praktek Pemeriksaan dasar
Sebelum memulai pemeriksaan, pastikan semua plates, pintu akses, fairings, dan cowling telah dibuka atau diganti dan struktur dibersihkan. Ketika membuka untuk memeriksa plates dan cowling dan sebelum membersihkan area sekitar, beri catatan mengenai kebocoran oil dan fluida lain.
Persiapan
Untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, kesepakatan tentang isi dokumen dan / atau referensi informasinya harus diakses dan dipelajari sebelum benar-benar dilaksanakan di pesawat untuk melakukan pemeriksaan. Logbooks yang ada di pesawat harus ditinjau untuk dijadikan sebagai latar belakang informasi dan sejarah pemeliharaan pesawat tertentu. Daftar periksaan atau checklist yang sesuai harus digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada item yang dilupakan atau diabaikan selama pemeriksaan. Selain itu, banyak publikasi tambahan yang tersedia, baik dalam bentuk hard copy atau dalam format elektronik untuk membantu dalam pemeriksaan. Publikasi tambahan ini dapat mencakup informasi yang disediakan oleh produsen pesawat dan mesin, produsen alat, bagian vendor, dan Federal Aviation Administration (FAA).
Log Pesawat (Catatan Kondisi Pesawat)
" Log pesawat," seperti yang digunakan dalam buku ini, adalah termasuk istilah yang berlaku untuk logbook pesawat dan semua catatan tambahan berkaitan dengan pesawat. Log book pesawat tersebut dibuat dalam berbagai format. Untuk pesawat kecil, log book berupa buku catatan berukuran kecil 5 "× 8" . Untuk pesawat yang lebih besar, logbooks berukuran lebih besar. Untuk pesawat udara yang telah dirawat dan diservis sejak lama cenderung memiliki beberapa logbooks.
Logbook pesawat adalah catatan di mana semua data mengenai pesawat dicatat. Informasi yang dikumpulkan di log ini digunakan untuk mengetahui kondisi pesawat, tanggal inspeksi, waktu ,di badan pesawat, mesin dan baling-baling. Hal ini mencerminkan sejarah semua peristiwa penting yang terjadi pada pesawat, komponen-komponennya, dan aksesoris, dan menyediakan tempat untuk menunjukkan kepatuhan pada FAA serta arahan kelaikan udara atau produsen ' yang terdapat dalam service buletin. Semakin komprehensif logbook dibuat , semakin mudah untuk memahami sejarah pemeliharaan pesawat.
Ketika pemeriksaan selesai, data-data harus dientri atau dicatat didalam logbook pesawat yang menyatakan bahwa pesawat dalam kondisi layak terbang atau mungkin harus segera diservis. Ketika melakukan entri pada buku catatan, berhati-hati khususnya untuk memastikan bahwa penulisan dapat jelas dipahami oleh siapa pun yang memiliki kepentingan untuk membacanya di masa yang akan datang. Juga, jika membuat entri catatan dengan cara ditulis tangan, gunakan tulisan tangan yang baik dan mudah dibaca. Untuk tingkat tertentu, organisasi, kelengkapan, dan penampilan dari logbook pesawat berdampak pada nilai pesawat. Logbooks yang berkualitas tinggi dapat mempengaruhi Nilai yang tinggi untuk pesawat.
Daftar Pemeriksaan ( Checklist)
Saat melakukan inspeksi harus menggunakan dokumen checklist. Format checklist bisa didesain oleh Anda sendiri, biasanya item-item yang harus diperiksa sudah dibuat oleh pembuat pesawat , atau model dan format checklist dapat diperoleh dari beberapa sumber lain. Checklist harus mencakup sebagai berikut:
1. Kelompok badan dan lambung (Fuselage and hull group).
a. Kulit pesawat (kain atau plat) ,berkaitan dengan : kerusakan,distorsi, bukti lain dari
kegagalan, dan kerusakan atau ketidak amanan pemasangan sambungan-sambungan.
b. Sistem dan komponen, berkaitan dengan : ketepatan instalasi, cacat yang jelas terlihat,
dan kepuasan operasi.
c. Tas pembungkus gas, tangki pemberat (ballast), berkaitan dengan kondisi bagian-
bagiannya.
2. Kelompok Cabin dan kokpit .
a. Yang bersifat Umum, berkaitan dengan hal : kebersihan dan peralatan yang longgar
yang harus diberi pengamanan .
b. Kursi dan sabuk pengaman, berkaitan dengan : kondisi dan keamananannya.
c. Jendela dan seal jendela ,berkaitan dengan kerusakan dan pecah.
d. Instrumen, berkaitan dengan : kondisi, pemasangan, penandaan, dan (bila
memungkinkan) untuk ketepatan sistem operasinya.
e. Pengontrol terbang dan mesin, berkaitan ketepatan instalasi dan operasi.
f. Baterai, berkaitan dengan : sistem instalasi dan pengisian (charging).
g. Semua sistem di pesawat, berkaitan dengan : ketepatan instalasi , kondisi secara
umum, cacat yang nampak jelas, dan keamanan pemasangan.
3. Kelompok Mesin dan pelindung mesin.
a. Bagian-bagian mesin, berkaitan dengan :bukti visual kelebihan pelumas, bahan bakar,
atau kebocoran hidrolik, dan sumber kebocoran tersebut.
b. Baut tanam dan mur (Studs and nuts), berkaitan dengan ketepatan torsi (torque) dan
cacat yang nampak.
c. Bagian dalam mesin, berkaitan dengan : kompresi silinder ,partikel logam atau benda
asing pada saringan (filter) dan tutup wadah pembuangan. Jika kompresi silinder
lemah, periksa dengan benar kondisi internal dan ketidak layakan toleransi komponen-
komponen bagian dalam
d. Gantungan mesin, berkaitan dengan : retakan, longgarnya tempat pemasangan, dan
kelonggaran mesin saat pemasangan.
e. Peredam getaran fleksibel ,berkaitan dengan : kondisi dan kerusakan.
f. Pengontrol mesin (control lever), berkaitan dengan: kondisi cacat, pergerakan yang
tepat, dan pengamanan yang tepat.
g. Saluran, selang, dan klem, berkaitan dengan : kebocoran, kondisi, dan kelonggaran.
h. Saluran /cerobong pembuangan ( exhaust stack) berkaitan dengan : keretakan ,
kecacatan , dan kondisi pemasangannya.
i. Aksesoris berkaitan dengan :cacat yang jelas dalam keamanan pemasangannya.
j. Semua sistem di pesawat, berkaitan dengan : instalasi yang tepat, kondisi cacat secara
umum,dan kemanan pemasangannya.
k. Penutup mesin (Cowling) berkaitan dengan masalah : retak dan cacat.
l. Menghidupkan engine di darat (ground ) dan mengecek fungsi sistem control dan
instrument mesin, berkaitan dengan hal : pengecekan semua kontrol mesin
( powerplant) dan sistem untuk melihat respon yang benar, semua instrumen dapat
beroperasi dan indikasi/penunjukannnya benar.
4. Kelompok roda pendarat (landing gear )
a. Semua unit, berkaitan dengan : kondisi dan keamanan pemasangannya.
b. Perangkat Penyerap goncangan /peredam kejut berkaitan dengan ketepatan level fulida.
c. Rangkaian sambungan (Linkage), penopang, dan bagian-bagian lainya, berkaitan dengan
keausan yang berlebihan, kelelahan, dan distorsi.
d. Mekanisme sistem pelipatan dan penguncian (Retraction and lock mechanism) ,
berkaitan dengan sistem operasi yang benar.
e. Saluran hidrolik , berkaitan dengan kebocoran.
f. Sistem kelistrikan , berkaitan dengan operasi switch yang benar.
g. Roda (wheel) berkaitan dengan kondisi : retak, cacat, dan bantalan.
h. Ban, melihat kondisi : sobek (wear) dan terkelupas (cuts).
i. Rem , berkaitan dengan penyetelan yang tepat.
j. Pelampung dan sepatu luncur (ski boots), berkaitan dengan : keamanan pemasangan dan
cacat yang kelihatan .
5. Bagian sayap dan tengah sayap (Wing and center section) .
a. Semua komponen , berkaitan dengan kondisi dan keamanan.
b. Kain dan kulit penutup , berkaitan dengan kerusakan, distorsi,bukti lain dari kegagalan,
dan keamanan pemasangannya.
c. Struktur dalam /internal (spar, rib ), berkaitan dengan masalah :keretakan, bengkokan,
dan keamanan.
d. Bidang-bidang yang bergerak (movable surfaces) , hal-hal yang harus diperiksa antara
lain : kerusakan atau cacat pada kain atau kulit penutup , pemasangan dan pergerakan
yang benar.
e. Mekanisme sistem control , berkaitan dengan : kebebasan pergerakan, keselarasan
gerak, dan keamanan.
f. Kabel pengontrol , berkaitan dengan : ketegangan yang tepat, alur bentangan kabel (rute)
tepat melalui fairleads dan pulley.
6. Kelompok bagian ekor pesawat udara (empennage).
a. Bidang yang tidak bergerak (fixed surface) , hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
kerusakan atau cacat, kelonggaran sistem pengikat (fastener), dan keamanan
pemasangannya.
b.Bidang kontrol yang bergerak , meliputi hal-hal : kerusakan atau cacat , kelonggaran
system pengikat (fastener), kekendoran kain , atau pergeseran/distorsi kulit penutup.
c. Kain atau kulit meliputi hal-hal : pengikisan/abrasi, sobek , luka atau cacat, pergeseran
/distorsi, dan kerusakan.
7. Kelompok baling-baling (Propeller).
a. Rakitan baling-baling ( Propeller assembly) hal-hal yang harus diperhatikan : retak,
goresan, bengkokan (bends), dan kebocoran minyak (hydraulic).
b. Baut , hal yang harus diperhatikan : member torsi dan pengamanan yang benar.
c. Perangkat Anti-icing , hal harus diperhatikan antara lain : cara kerja yang tepat dan
kerusakan yang terjadi .
d. Pengontrolan mekanisme pengoperasi yang tepat, mengamankan mounting, dan
pergerakannya
8. Kelompok komunikasi dan navigasi .
a. Peralatan radio dan elektronik , hal yang perlu diperhatikan: instalasinya benar dan
pemasangannya aman.
b. Jaringan pengawatan , hal yang harus diperhatikan : alur yang tepat, pemasangan aman,
dan pemeriksaan kerusakan.
c. Bonding dan perisai(shielding), hal harus diperhatikan : kebenaran instalasi dan
pemeriksaan kondisinya.
d. Antena, hal yang harus diperhatikan : cek kondisinya, pemasangannya aman, dan
operasinya benar.
9. Miscellaneous.
a. Peralatan darurat dan peralatan pertolongan pertama, hal yang harus diperhatikan :
kondisi umum dan penyimpanan yang tepat.
b. Parasut, rakit, flare, dan sebagainya: periksa sesuai dengan rekomendasi pabrik
/pembuat.
c. Autopilot sistem , hal yang harus diperhatikan : kondisi secara umum, keamanan
pemasangannnya, dan ketepatan cara kerjanya .
Daftar checklist seperti yang dijelaskan di atas, akan diperlukan dalam berbagai pemeriksaan (inspection). Setiap perusahaan jasa transportasi penerbangan, harus melakukan berbagai pemeriksaan terhadap armada pesawatnya , agar dapat menjamin kelayakan terbang pesawat yang dimilikinya. Format dan item pemeriksaan setiap perusahaan penerbangan mungkin masing-masing tidak persis sama dan tergantung pada kiblat aturan mana yang digunakan , apakah FAA atau EASA dan sebagainya. Namun demikian secara garis besar item-item pokok yang paling penting dalam pemeliharaan relatif sama .
Berdasar EASA part 45 dan FAA ,ada beberapa macam pemeriksaan yang dilakukan dalam pemeliharaan pesawat udara antara lain :
1. Pemeriksaan harian ( Daily check)
2. Pemeriksaan saat singgah/transit (Transit check)
3. Pemeriksaan mingguan (Weekly check)
4. A-check
5. B-check
6. C-check
D-check