- Back to Home »
- Motor Listrik AC
Posted by : Unknown
Selasa, 02 Desember 2014
Motor Arus
Bolak-Balik (Motor AC)
Motor arus
bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau
tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Motor listrik
arus bolak-balik dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pembagian motor listrik disini didasarkan pada
bermacam-macam tinjauan.
A.
Hubungan putaran motor dengan frekuensi
Bila
ditinjau dari hubungan antara putaran dan frekuensi/putaran fluks magnet pada
stator, maka motor AC dapat dibedakan atas
:
1.
Motor Sinkron (motor serempak)
Disebut motor sinkron, karena putaran motor sama dengan putaran fluk magnet pada stator,
sesuai dengan persamaan :
Dimana :
n = jumlah putaran tiap menit (r.p.m)
F = frekuensi
P = jumlah kutub
Pada motor sinkron, motor tidak
dapat berputar dengan sendirinya walaupun pada lilitan statornya telah
dihubungkan dengan sumber tegangan. Agar motor sinkron
dapat berputar, diperlukan penggerak permulaan. Sebagai penggerak permulaan
biasanya dikerjakan oleh mesin lain.
1.
Motor Asinkron (motor tak serempak)
Disebut motor asinkron, karena putaran motor tidak sama dengan putaran fluk magnit
stator, atau dengan kata lain bahwa antara rotor dengan fluks magnit stator
terdapat selisih perputaran yang disebut slip. Jadi padamotor asinkron jumlah putaran motor dapat ditulis dengan persamaan :
B.
Cara penerimaan tegangan dan arus
Ditinjau
dari segi cara rotor menerima tegangan atau arus listrik, motor AC dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.
Motor AC yang rotornya menerima
tegangan secara langsung
Motor jenis
ini biasanya dijumpai pada motor universal, motor DC.
Pada motor jenis ini, tegangan listrik diberikan secara
langsung dari sumber tegangan melalui suatu sambungan listrik secara langsung
(bukan berdasarkan prinsip induksi)
1.
Motor Induksi
Disebut motor induksi, karena dalam hal penerimaan
tegangan dan arus listrik pada rotor dilakukan dengan prinsip induksi listrik.
Sehingga tidak ada sambungan langsung antara bagian rotor dengan sumber
tegangan listrik.
C.
Jumlah phasa tegangan sumber
Ditinjau
dari jumlah phase tegangan sumber yang digunakan untuk mensuplai motor, maka motor listrik
AC dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.
Motor 1 phasa
Dinamakan motor 1 phasa, karena untuk menghasilkan tenaga
mekanik, pada motor tersebut dimasukkan
tegangan 1 phasa. Di dalam hal praktek kita sering menjumpai motor 1 phasa dengan lilitan 2 phasa. Dikatakan
demikian karena dalam motor 1 phasa,
lilitan stator-nya terdiri dari 2 jenis lilitan, yaitu lilitan pokok dan
lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga
walaupun arus yang mengalir pada motor adalah
arus/tegangan 1 phasa, tetap akan mengakibatkan arus yang mengalir pada
masing-masing lilitan mempunyai perbedaan lhasa. Atau dengan kata lain, bahwa
arus yang mengalir pada lilitan pokok dan lilitan bantu tidak sephasa. Motor 1 phase yang seperti ini disebut motor phase belah.
1.
Motor 3 phasa
Disebut motor 3 phasa, karena untuk menghasilkan tenaga
mekanik tegangan yang dimasukkan ke motoradalah tegangan
3 phasa. Ditinjau dari jenis rotor yang digunakan, motor jenis ini dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu
:
1.
1.
Motor dengan rotor lilit
2.
Motor dengan rotor sangkar tupai
3.
Motor kolektor
Sebagai
alat penggerak, motor-motor listrik
lebih unggul daripada alat-alat penggerak jenis lain, karena motor-motor listrik
dapat dikonstruksi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan
karakteristik-karakteristik penggerakan, antara lain :
·
1.
Bisa dibuat dalam berbagai ukuran tenaga
n dan bahkan kalau diinginkan bisa dilayani dari jarak jauh
(remote control). Pemakaian motor listrik
sebagai alat penggerak memungkinkan dilakukan secara otomatis, sehingga dapat
menekan biaya tenaga kerja.
Setiap motor listrik, sudah mempunyai klasifikasi
tertentu, sesuai dengan maksud penggunaannya sebagai alat penggerak sesuai
dengan kebutuhannya. Klasifikasi tiap motor dapat
diketahui dari data yang tertera padaname plate yang
terpasang pada motor tersebut.
Prinsip Motor Induksi
A.
Fluks Magnit Stator pada motor 3 phasa
Pada motor 3 phasa, lilitan stator tidak berbeda dengan
lilitan stator pada generator arus bolak-balik 3 phasa. Karena pada lilitan
stator dimasukkan arus listrik bolak-balik, maka di sekitar stator juga terjadi
fluks magnit yang berubah-ubah pula.
Jadi
pada motor arus bolak-balik kutub magnitnya berputar.
Untuk jelasnya, prinsip terbentuknya medan magnit yang berputar pada motor 3 phasa dapat dilihat pada b 2.
A1 –
A2 = lilitan phase I
B1 –
B2 = lilitan phase II
C1 –
C2 = lilitan phase III
Pada kedudukan 1
Arah
arus pada sisi kumparan A1 menjauhi
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan A2 mendekati
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan B1 mendekati
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan B2 menjauhi
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan C1 mendekati
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan C2 menjauhi
kita.
Arah
arus pada sisi kumparan B2, A1, C2 menjauhi
kita, sehingga terbentuk medan-medan magnit yang searah dengan arah putaran
jarum jam. Sebaliknya arah arus pada sisi kumparan C1, A2, B1 mendekati
kita, sehingga terbentuk medan-medan magnit yang berlawanan dengan arah putaran
jarum jam. Oleh karena itu, secara keseluruhan arah fluks magnitnya, a.
Pada
kedudukan 2, harga IA positif, IB positif
dan IC negatif.
Pada
kedudukan 3, harga IA negatif, IB positif
dan IC negatif.
Pada
kedudukan 4, harga IA negatif, IB positif
dan IC positif.
Perhatikan arah-arah arus, arah fluks magnitnya pada kedudukan
1,2,3 dan 4. ternyata kutub-kutub magnit
selalu berpindah atau dengan kata lain fluks magnit stator berputar.
B.
Fluks Magnit Stator pada motor 1 phasa
Pada motor 3 phasa dapat dilihat bahwa fluks magnit
yang terbentuk di sekitar stator merupakan medan magnit yang berputar karena
listrik yang dimasukkan pada lilitan stator sudah merupakan arus listrik yang
berputar. Tetapi lain halnya dengan medan magnit yang terbentuk di sekitar
stator pada motor 1 phasa. Di mana fluks
magnit hanya bergantian arah saja, sehingga menyulitkan bagi motor pada saat start.
Untuk itu diperlukan bantuan yang pada prinsipnya dilakukan
dengan jalan membentuk medan magnit baru yang tidak sephase dengan medan magnit
lilitan utama (harus terdapat aliran arus listrik baru yang tidak sephase
dengan arus listrik yang mengalir pada lilitan utama), yang berarti harus
terdapat lilitan kedua yang terpisah dari lilitan utama.
Jadi
pada motor tersebut meskipun meskipun menggunakan
listrik 1 phasa, tetapi tidak demikian yang terjadi di dalam lilitan stator. Di
dalam lilitan stator terdapat listrik 2 phasa masing-masing pada lilitan utama
(main winding) dan lilitan bantu (auxiliary winding). Apabila motor telah berjalan normal maka lilitan bantu
dapat dilepas (tidak digunakan lagi). Untuk membentuk adanya dua arus listrik
yang berbeda phasa, dapat digunakan penggeser phasa yaitu induktor atau
kapasitor.
C.
Prinsip Kerja Motor Induksi
a.
Apabila sumber tegangan 3 phasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan magnit putar
dengan kecepatan
b. Medan putar stator tersebut akan memotong batang
konduktor pada rotor
c. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul
GGL induksi.
d. Karena batang konduktor pada rotor merupakan rangkaian
tertutup, maka GGL tersebut akan menyebabkan terjadinya aliran arus listrik (I)
e. Adanya arus (I) pada batang konduktor yang berada di
dalam medan magnit akan menimbulkan gaya (F) pada rotor.
f. Bila kopel gaya mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada
rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan
medan putar pada stator.
g. Seperti
telah dijelaskan, GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konuktor
(rotor) oleh medan magnit putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut
timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator
(ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
h. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip,
dinyatakan dengan :
i. Bila
nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul
dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel.
j. Dilihat
dari cara kerjanya, motor induksi
disebut juga sebagai motor tak
serempak atau asinkron.
Motor Satu
Phasa
Motor 1
phasa dengan kekuatan kurang dari 1 PK dewasa ini banyak dipergunakan di rumah
tangga, kantor, pabrik, bengkel maupun perusahaan-perusahaan. Motor 1 phasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok berdasarkan konstruksi/cara kerjanya.
A. Motor Induksi (induction motor)
1.
Motor phase belah (split phase motor)
Motor kapasitor
(capasitor motor)
a. start capasitor
b. permanent capasitor
2. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)
B. Motor Repulsi (Repulsion Motor)
1. Induksi repulsi (repulsion induction)
2. Start repulsi (repulsion start)
C. Motor Seri (universal motor/AC, DC motor, series motor)
Motor Induksi
Satu Phasa
Pada motor induksi 3 phasa dapat dilihat bahwa fluks
magnit yang terbentuk di sekitar stator merupakan medan magnit yang berputar.
Akan tetapi, lain halnya dengan medan magnit yang terbentuk pada kumparansatu phasa, dimana fluks magnit hanya
bergantian saja, sehingga meyulitkan bagi motor sewaktu
mula-mula dijalankan (start). Untuk memperbesar daya bagi perputaran motor sewaktu start, maka untuk itu diperlukan
bantuan, yang pada prinsipnya dilakukan dengan jalan membentuk medan magnit
baru yang berbeda arah dengan medan magnit utama. Dalam hal ini, berarti harus
terdapat aliran arus listrik baru yang tidak sephase dengan arus listrik yang
mengalir pada kumparan utama (main winding)
yang berarti harus ada kumparankedua yang
terpisah dari kumparan utama.
Oleh
karena itu sebenarnya pada motor spilt
phase menggunakan listrik 1 phasa, tetapi di dalam lilitan stator terdapat arus
listrik 2 phase, yang mengalir pada kumparan utama
dan kumparan kedua. Kumparan kedua
ini umumjnya dinamakan kumparan bantu
(auxiliary winding).
Untuk
membentuk adanya dua arus listrik yang berbeda phasa, digunakan sebuah
penggeser phase, sehingga dari tegangan listrik 1 phasa yang dimasukkan maka di
dalam motor terbentuk listrik 2 phasa. Umumnya hal ini
dapat dilakukan dengan memasang seri pad kumparan bantu
sebuah rangkaian kumparan (induktor) atau
dengan menggunakan kapasitor.
1.
Rotor
Jenis rotor
yang banyak digunakan pada motor induksi
adalah rotor sangkar tupai. Pada prinsipnya rotor sangkar tupai disusun dari
batang-batang konduktor yang kedua ujungnya disatukan oleh cincin yang dibuat
dari bahan konduktor pula sehingga bentuknya menyerupai dengan sangkar tupai.
a.
Prinsip rotor sangkar tupai
b.
Pelat dari rotor
Badan rotor terdiri dari pelat
berlapis-lapis. Dari luar nampaknya rotor sangkar seolah-olah hanya silinder
yang pejal.
Untuk
pendinginan dari motor pada bagian tepi dari
rotor dilengkapi dengan daun-daun kipas sehingga kalau rotor berputar aliran
udaranya akan membantu proses pendinginan motor. Susunan dari
batang-batang ada yang sejajar dengan sumbu (poros), kadang-kadang ada juga
yang tidak sejajar dengan sumbu, agak miring (skew). Selain rotor sangkar
tupai, pada motor induksi ada juga yang
menggunakan rotor lilit (motor slip
ring).
2. Motor Phase
belah
Motor phase
belah memiliki kumparan utama dan kumparan bantu yang letaknya bergeser 90 O listrik
dan disambung paralel.
a.
Letak kumparan utama dan kumparan bantu pada
stator
b.
Bagan hubungan kumparan utama dengan kumparan bantu
c.
Diagram vektor
bahwa letak kumparan utama
dan kumparan bantu bergeser 90 O listrik.
Selain
tersebut diatas, diusahakan pula agar arus pada kedua kumparan bergeser sebesar mungkin (teoritis 90O listrik)
dengan demikian seolah-olah seperti dua phasa. Dua arus dalam kumparan inilah yang akan menimbulkan medan magnit
berputar dan menyebabkan motor akan
berputar dengan sendirinya (self starting).
Pada motor phasa belah, kumparan utama
mempunyai tahanan murni rendah dan reaktansi tinggi, sebaliknyakumparan bantu memiliki tahanan murni tinggi dan
reaktansi rendah. Tahahan murni kumparan bantu
dapat diperbesar dengan menambah R yang disambung seri dengannya atau
menggunakan kumparan dengan kawat yang
diameternya sangat kecil.
Untuk
memutuskan aliran arus listrik kek kumparan bantu
dilengkapi dengan saklar S yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan
memutuskan arus pada kumparan bantu
setelahmotor mencapai kecepatan 75 % dari kecepatan
penuh. Pada motor phasa belahyang
dilengkapi saklar pemutus, biasanya yang dipakai adalah saklar sentrifugal. Ada
juga yang menggunakan relay.
Relay arus :
§ saat
start, arus besar à kontak akan terhubung
§ sesudah
berjalan, arus kecil à kontak akan terputus
Relay tegangan :
·
o
§ saat
start, tegangan turun à kontak akan terhubung (NC)
§ sesudah
berjalan, tegangan normal à kontak akan terbuka
Untuk
membalik arah putaran motor dapat
dilakukan dengan membalik arah arus pada kumparan bantu
atau membalik arah arus pada kumparan utama.
Apabila paada kedua kumparan tersebut
dibalik arah arusnya maka arah putaran tidak akan berubah. Pada umumnya yang
dibalik adalah arah arus pada kumparan bantu.
Arah
vektor medan paduan (yang disebabkan oleh arus pada kumparan utama Iu dan arus pada kumparanbantu Ib) pada
titik t1, t2, t3, t4, t5, t6, t7, t8 dan t9
Untuk
lebih jelasnya hubungan kumparan-kumparan, digambar dengan diagram (